Di sekolah dokter, kita diharuskan mengambil kuliah menulis jelek sehingga tidak terbaca oleh orang-orang awam. Tulisan itu ntah gimana caranya hanya dapat dibaca oleh orang apotek. Mungkin karena orang apotek mendapat kuliah membaca..
menurut sepupuku yang dokter.. dan temanku yang (calon) apoteker, mereka bikin dan baca tulisan di resep itu dengan beberapa penanda, misalnya mengenali g/j dengan ngeliat lengkungan ke bawah. Trus diliat berapa lengkungan ke atas dan ke bawah dan berapa "rumput" diantara lengkungan itu (halah, kaya sandi rumput pas pramuka aja :p) plus info penyakitnya, si apoteker jadi tahu obat yang dimaksud itu yang mana. Gitu... :D
5 comments:
http://alvintonang.blogspot.com/2008/12/terobosan-untuk-tulisan-dokter-resep.html
ini ada lagi...
http://feodal.multiply.com/journal/item/39
gw gak perlu ngambil kuliah itu dah ahli kok... :P
sok, kalo mau belajar nulis sama gw ajah.. :D
-vyx-
menurut sepupuku yang dokter.. dan temanku yang (calon) apoteker, mereka bikin dan baca tulisan di resep itu dengan beberapa penanda, misalnya mengenali g/j dengan ngeliat lengkungan ke bawah. Trus diliat berapa lengkungan ke atas dan ke bawah dan berapa "rumput" diantara lengkungan itu (halah, kaya sandi rumput pas pramuka aja :p) plus info penyakitnya, si apoteker jadi tahu obat yang dimaksud itu yang mana. Gitu... :D
teh faaaaii...apa kabar? :)
Post a Comment